BAB
1
PENDAHULUAN
Multi National
Corporation (MNC), adalah perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk,
pasar dan budaya. Terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan.
MNC mengikuti aktivitas yang dipengaruhi oleh warisan administratif maupun
lingkungannya. MNC berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan
lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola informasi. Dalam sejarah, MNC
yang bergerak di bidang industri makanan telah menjelajahi seluruh bumi dan
melibatkan modal besar. Sedemikian besar dan kuatnya perusahan macam itu,
sehingga mampu mendominasi pasar makanan dunia. Monsanto adalah salah satunya,
di samping perusahaan lainnya yang sudah dikenal publik seperti Coca Cola,
Phillip Morris, del Monte, Cargill, Nestle, Unilever, Kellog, Heinz, dan
sebagainya.Di Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan MNC yang berdiri,
baik berupa perusahaan produk makanan, sandang dan lain sebagainya. Salah satu
perusahaan MNC yang berkembang pesat di Indonesia adalah Unilever.
BAB
2
1. ABSTRAK
Sejarah singkat PT UNILEVER
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan
pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang
dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh
Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16
Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada
tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9
Januari 1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny.
Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT
Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir
Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan
No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita
Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa
Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua
Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16
November 1981.
Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24
Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi
nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan
ini dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris
Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533
HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun,
deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim,
makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik.
Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan
Perusahaan pada tanggal 13 Juni, 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No.
82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000,
perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa
penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan
Perundang-undangan (dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan
No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun
1933.
VISI MISI PT UNILEVER INDONESIA
Visi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan suatu cita-cita tentang
keadaan di masa datang yang diinginkan untuk terwujud oleh seluruh personel
perusahaan, mulai dari jenjang yang paling atas sampai yang paling bawah,
bahkan pesuruh sekalipun. Misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi
agar visi menjadi mudah dimengerti atau jelas bagi seluruh staf perusahaan.
* Visi Unilever adalah “To become the first choice of consumer, costumer
and community”
* Misi Unilever adalah :
- Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan aspirasi konsumen
- Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan, konsumen dan komunitas.
- Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
- Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orang dengan kinerja yang tinggi.
- Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan memberikan imbalan di atas rata-rata karyawan dan pemegang saham.
- Mendapatkan kehormatan karena integritas tinggi, peduli kepada masyarakat dan lingkungan hidup.
Kesehatan & Nutrisi
Misi vitalitas Unilever mengharuskan Unilever untuk menumbuhkan usahanya
dengan menangani masalah-masalah kesehatan dan gizi. Unilever memusatkan
perhatiannya pada sejumlah prioritas yang mencakup gizi anak dan keluarga,
kesehatan jantung dan pengendalian berat badan.
Tujuan
PT.UNILEVER
Tujuan kami di Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota
masyarakat di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan
pelanggan, serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk
bermerek dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.Akar kami yang kokoh
dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan
menjadi dasar bagi pertumbuhan kami di masa yang akan datang. Kami akan
menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional kami dalam
melayani konsumen lokal, sehingga menjadikan kami Perseroan multinasional yang
benar-benar multi-lokal. Keberhasilan jangka panjang kami menuntut komitmen
yang menyeluruh terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi,
terhadap kerja sama yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta
keinginan untuk belajar secara terus-menerus.Kami percaya bahwa keberhasilan
memerlukan perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan,
konsumen dan masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang
ditempuh Unilever untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan
bagi usaha serta tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para
pemegang saham serta seluruh karyawan Unilever.
Kebijakan Lingkungan
PT. Unilever Indonesia, Tbk.
Efisiensi dalam
produksi dampak lingkungan tempat produksi Unilever terbagi atas dampak yang
berasal dari luar (seperti penggunaan sumber daya dan energi) dan dampak yang
berasal dari dalam (seperti limbah cair dan sampah). Untuk mengelola dampak ini
sambil terus-menerus menyempurnakan proses produksi, Unilever menerapkan Sistem
Pengelolaan Lingkungan atau Environmental Management Sytem (EMS) berdasarkan
ISO 14001.
Elemen penting
dari EMS Unilever adalah menetapkan dan meninjau sasaran berdasarkan indikator
kinerja utama atau key performance indicator (KPI). Setiap tahun,
Unilever mengumpulkan data dari pabrik Unilever di Cikarang dan Rungkut berupa
hasil pengukuran kinerja lingkungan yang penting. Data ini dibandingkan dengan
standar yang berlaku di Indonesia dan target global Unilever, kemudian dihimpun
dan dianalisis sebagai bagian dari system pelaporan kinerja lingkungan atau Environmental
Performance Report (EPR) global Unilever.
Dalam hal
penggunaan energi dan air, Unilever menyatakan bahwa sejak 2003, pabrik
Unilever telah menerapkan berbagai program untuk mengurangi konsumsi energi.
Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan energy pabrik sebanyak 37%
dibandingkan 2005. Sejak 2005, pabrik Rungkut telah berhasil mengurangi
kebutuhan air dan mengurangi pembuangan air limbah dari proses produksinya
melalui pemasangan unit pengolah air limbah reverse osmosis. Teknologi
ini menyediakan pengolahan air limbah canggih yang memungkinkan pemanfaatan air
buangan hasil daur ulang untuk boiler dan menara pendingin. Sementara
itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas pencucian masih
dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan industri.
Unilever
melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) yang telah
dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang penyimpan khusus,
sebelum dibuang ke PPLI, sebuah perusahaan pembuangan limbah B3 yang memenuhi
standar lingkungan Indonesia dan internasional. Limbah padat dari kegiatan
pencucian reaktor dipandang sebagai limbah B3 dan karena itu dikirim ke PPLI
untuk pengolahan yang baik dan benar. Sedangkan untuk limbah yang tidak
berbahaya Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik
Indonesia (AIDUPI), kami memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan
plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah
lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi
atau didaur ulang.
Pada 2003,
Unilever telah mengganti bahan bakar boiler dari solar ke gas alam yang
mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi emisi SOx
kami secara signifikan. Namun, pada dua tahun terakhir, pasokan gas ke Rungkut
tidaklah stabil, dan mereka terpaksa kembali memakai solar sambil mencari
alternative bahan bakar rendah sulfur. Sementara itu, pabrik Cikarang tetap
memanfaatkan gas alam, sehingga mampu menjaga tingkat emisi SOx yang rendah.
Selain itu, Unilever berupaya mengurangi jumlah
limbah tidak berbahaya yang dihasilkan pabriknya yang mencakup limbah domestik,
serta produk dan kemasan yang tidak layak jual/pakai. Unilever berupaya
memanfaatkan kembali atau mendaur ulang limbah tersebut. Limbah yang tidak
dapat dipakai atau didaur ulang lagi akan dibuang ke tempat pembuangan akhir.
Kini, lebih dari 4.800 ton/tahun limbah pabriknya dipakai lagi atau didaur
ulang oleh pihak ketiga. Bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang
Plastik Indonesia (AIDUPI), mereka memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai
atau bahan plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau
keset. Limbah lain seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk
dipakai lagi atau didaur ulang. Dengan demikian, jumlah limbah yang didaur
ulang terus meningkat sejak 2004.
Unilever juga berhasil mengurangi jumlah limbah yang
dikirim ke tempat pembuangan akhir melalui cara inovatif untuk membuang lumpur
dari instalasi pengolahan air limbah. Jumlah lumpur ini mencapai 5 ton per
hari. Pada 2006, pihak Unilever telah menandatangani nota kesepahaman dengan
produsen semen (PT Holcim) untuk mengolah lumpur air limbahnya sebagai bahan
baku di pabrik mereka. Sejak pendatanganan itu, Unilever tidak lagi mengirim
lumpur apa pun ke tempat pembuangan akhir.
Salah satu
instrumen untuk mencapai sasaran efisiensi lingkungan Unilever adalah Total
Productive Maintenance (TPM). Sejak tahun 1992, Unilever telah
memakai pendekatan TPM untuk menciptakan kondisi pabrik yang ideal.
Kerangka kerja TPM didasari oleh lima prinsip yaitu :
- Seiri – Keteraturan. Pisahkan alat yang diperlukan dari alat yang tidak diperlukan. Sediakan hanya alat yang diperlukan pada lantai produksi.
- Seiton – Organisasi Tempat Kerja. Atur tempat kerja sehingga alat yang diperlukan dapat diraih secara mudah dan cepat. Tempatkan sesuatu sesuai dengan tempatnya.
- Seiso - Pembersihan. Segera sapu, cuci, dan bersihkan semua yang berada di tempat kerja setelah dipakai.
- Seikhatsu - Kebersihan. Jaga kebersihan semua alat sehingga selalu siap dipakai.
- Shitsuke - Kedisiplinan. Setiap orang memahami, mematuhi, dan menerapkan aturan di pabrik.
Kelima prinsip
ini dipercaya mampu membantu mereka dalam menjaga peralatan
sedekat mungkin dengan kondisi peralatan yang ideal, bekerja lebih efisien,
mengurangi waktu mesin tidak beroperasi, serta meningkatkan catatan keselamatan
kerja, kecelakaan fatal, kecelakaan berakibat hilang waktu atau lost
time accidents (LTA), kasus yang menghambat pekerjaan atau restricted
work cases (RWC), serta kasus yang menuntut perawatan kesehatan atau
medical treatment cases (MTC).
Prinsip
Bisnis Unilever
Prinsip
Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi seluruh karyawan Unilever di
seluruh dunia. Kami juga berkomitmen untuk secara terus menerus memperbaiki
cara kami bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang dalam mengembangkan
usaha yang berwawasan lingkungan.
Komitmen di
dalam prinsip bisnis ini menjadi acuan kami dalam kemitraan dengan para
pengambil keputusan kami, menangani tantangan sosial dan lingkungan dan
memberikan sumbangsih pada pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Pemasaran PT UNILEVER
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui
media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan PT.
Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan
produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo Pantene,
dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media
elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan
sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua
kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever
juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program pemasaran
yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk unilever
adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu
diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang
berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para klien
dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk berkomunikasi
dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran promosi, yang terdiri
dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi penjualan, dan
penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan penting, karena
merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan. Bahkan dalam satu
perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program
promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan
juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang diberikan
pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program pemasaran ini
diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di pasar konsumen
Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam mengembangkan
ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun internasional. Dalam hal ini
khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat sebuah grand design mahakarya
khususnya pemasaran global yang menuntut sebuah keajaiban-keajaiban dalam
mengembangkan karir sebuah perusahaan khususnya unilever selain memantau
jalannya proses globalisasi dari para pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan
apa yang disebut dengan inovation treatment dalam setiap sesi
langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu
diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan
salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh
lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat
dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever dapat fight
dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing unggulan
dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen, melakukan
inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal ini
merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever. Komunikasi
yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun elektronik sangat
efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi kedepannya PT. Unilever
Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap memiliki citra baik pada
konsumennya, antara lain: branding, design, technical printing, dan
merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat mempengaruhi
konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk yang dikeluarkan oleh PT.
Unilever.
Strategi PT. UNILEVER,tbk dalam memasarkan produk
Dalam menghadapi persaingan antar perusahaan PT UNILEVER,tbk mempunyai
strategi-strategi untuk menghadapi persaingan antar perusahaan.strategi yang
dimiliki PT UNILEVER yaitu ;
v
KEPEMIMPINAN HARGA RENDAH
Dengan menjaga harga yang rendah dan rak-rak diisi dengan baik menggunakan
sistim pengisian kembali persediaan yang melegenda, wal-mart menjadi pemimpin
bisnis eceran di amerika serikat. Sistem mili wal-mart mengirimkan pesanan atas
barang dagang baru secara langsung kepada pemasok ketika pelanggan membayar
pembelian mereka pada kasir.terminal titik pejualan mencatat kode barang setiap
barang yang melewati kasir dan mengirimkan transaksi pembelian langsung kepada
komputer pusat wal-mart. Komputer mengumpulkan pesanan dari semua toko wai-mart
dan mengirimkannya ke pemasok. Pemasok juga dapat mengakses daa penjualan dan
persediaan wal-mart menggunakan teknologi web. Sistem ini mampu membuat
wal-mart mempertahankan biaya rendah sembari menyesuaikan persediaannya untuk
memenuhi permintaan pelanggan.
v
DIFERENSIASI PRODUK
Produk Unilever terus memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi
Unilever tetap mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol
kaca, sachet, botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya.
v
BERFOKUS PADA PELUANG PASAR
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan
yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan
barang-barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti
kualitas secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada
masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing
lainnya.
v
MENGUATKAN KEAKRABAN PELANGGAN DAN PEMASOK
Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
·
Strategi Teknologi Informasi
Banyak strategi
yg digunakan perusahaan khususnya dibidang teknologi informasi untuk
meningkatkan efisiensi perusahaan. PT unilever menjalankan Komunikasi pasar
terpadu (Integrated Marketing Communication/IMC). Strategi ini merupaka upaya
perusahaan untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk
menyampaikan pesannya secara jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang
organisasi-organisasi produknya.
IMC (menurut
buku Advertising Management; chapter 3) adalah sebuah konsep dari perencanaan komunikasi
pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang
mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi—misalnya
periklanan umum, respon langsung, sales promotion, dan PR—dan mengombinasikan
disiplin-disiplin ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak
komunikasi yang maksimal.
Secara
sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai “Proses dari pengelolaan customer
relationships yang menggerakkan brand value.” Sedangkan secara spesifik, IMC
dapat diartikan sebagai “proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam
menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan dengan customer dan
stakeholder lainnya dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua
pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud
tertentu kepada mereka.”
Integrated
Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian proses yang tersedia guna
membina hubungan dengan customer. Apa yang membedakan IMC dengan proses
customer-centric lainnya adalah dasar dari proses tersebut adalah komunikasi,
yang merupakan jantung dari semua hubungan, dan juga merupakan proses yang
sirkuler.
Seperti yang
sudah disebutkan diatas, konsep dasar dari IMC adalah komunikasi. Dengan
komunikasi ini, IMC berusaha untuk memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan
pesan negatif dari suatu brand, dengan sasaran menciptakan dan menyokong brand
relationship. Untuk membangun hubungan jangka panjang, IMC juga digunakan untuk
membangun dan memperkuat brand. Brand relationship yang positif juga akan
menghasilkan keuntungan dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan
tersebut.
Semakin
banyaknya istilah IMC yang dipakai oleh para praktisi dan pakar pendidikan,
namun tidak ada istilah yang benar-benar disetujui tentang apakah IMC itu? Tapi
ada dua ide pokok mengenai IMC: (Sumber: buku Advertising Management)
komunikasi
pemasaran yang bersifat one-voice.
Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut
Maksudnya adalah, walaupun elemen komunikasi pemasaran yang digunakan berbeda-beda dalam meraih konsumen namun semua itu harus dapat dikoordinasi dengan cara yang tepat oleh berbagai organisasi dan agensi yang bekerja pada elemen-elemen yang berbeda tersebut
Komunikasi
yang berintegrasi
Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
Komunikasi disini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan brand awareness atau pencitraan produk yang baik saja, namun juga harus dapat menimbulkan hasil penjualan yang baik.
·
Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya
operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah kepada
berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas hubungan makna
strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik. Strategi
fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar
konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan
strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus
mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan
pesaing bisnisnya, antara lain :
Strategi
Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga hal,
yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan manajemen modal
kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus
melakukan pertumbuhan organik seperti peningkatan omset penjualan, laba
perusahaan dan menekan struktur biaya. Namun tidak menutup kemungkinan
melakukan pertumbuhan anorganik. Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever
telah empat kali mengakuisisi merek. Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan
tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun
1998, kecap Bango tahun 2000 dan Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi,
Unilever selalu menggunakan dana keuangan internal, tidak perlu injeksi dana
kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi hanya akan dilakukan jika bisa mendukung
bisnis utama Unilever yang telah ada. Unilever tidak akan keluar dari bisnis
utamanya, memproduksi dan memasarkan barang-barang konsumer. Strategi manajemen
keuangan Unilever dilakukan melalui pendirian kantor pemasaran Unilever
Indonesia ke berbagai negara seperti Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux
buatan Rungkut, ice cream Wall’s dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang
bisa ditemukan di ketiga negara ini. Total ekspor produk Unilever Indonesia
mencapai 6% dari omset penjualan.
Strategi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan
lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan mencakup perencanaan
SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan perlu memperhatikan
kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas serta tanggung
jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai kesempatan memperoleh
pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja, imbalan serta jaminan
perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan pemeliharaan sumber
daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever
secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu
diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai
bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini
tenaga kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang
ini belum termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang
terserap berjumlah 25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat
anggota keluarga maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.
·
Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua
komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara menyediakan
sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal pokok dalam
manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang, yaitu
inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi,
produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul perbedaan,
menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis yang lebih baik
kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini berarti
memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan pembangunan
berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, ras,
kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan peranan
penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen. Produktivitas
kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih SDM dalam
bidang produksi dan keuangan.
Strategi Manajemen
Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan
yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion),
termasuk pula kondisi persaingan.
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
- Periklanan → semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
- Promosi Penjualan → Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
- Hubungan Masyarakat dan Publisitas → berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.
- Penjualan Secara Pribadi → interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
- Pemasaran Langsung → penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen maka
Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
- Advertising
- Consumer Sales Promotion
- Trade Promotion and Co-Marketing
- Packaging. Point Of Purchase
- Personal Selling
- Public relations
- Brand Publicity
- Corporate Advertising
- The Internet
- Direct Marketing
- Experiential contact: Event, sponsorship
- Customer Service
- Word Of Mouth
Consumer – market sales
promotion techniques :
- Kupon → Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk mendapat pengurangan harga seperti yang tercetak untuk pembelian produk tertentu.
- Price-Off Deals → Memberikan potongan harga langsung ditempat pembelian.
- Premium and Advertising Specialties → Barang yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
- Contest and Sweeptakes → Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang-barang karena membeli sesuatu.
- Sampling and Trial Offers → Penawaran gratis untuk sejumlah produk atau jasa (pemberian contoh produk).
- Brand Placement → Salah satu teknik dari sales promotion untuk mencapai pasar dengan memasukkan produk pada sebuah acara televisi atau film.
- Rebates → memberikan pengurangan harga setelah pembelian terjadi dan bukan pada toko pengecer.
- Frequency → Program ini merupakan salah satu teknik yang mengarah kepada program-program yang berkelanjutan seperti menawarkan konsumen diskon atau hadiah langsung gratis untuk mencapai terjadinya pengulangan dalam pembelian atau langganan dari merk atau perusahaan yang sama.
- Event Sponsorship → Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, membuat merek sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat kredibilitas merek meningkat bersamaan dengan para penonton di acara.
Program – program yang
dilakukan PT UNILEVER
Agar dapat meraih sasaran yang
inginkan dapat direalisasikan dengan strategi yang telah ditetapkan, strategi
perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak
akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang baik
minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar,
efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.
Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk yang
lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program kerja
telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja
sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk lebih
menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya
didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak
menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi.
Program yang
dilakukan PT Unilever Indonesia Tbk adalah :
Program sosial masyarakat yang dilakukan
brand-brand Unilever di antaranya:
1. Kampanye
Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)
2.
Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)
3.
Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
4.
Program memerangi kelaparan dan membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi
(Blue Band)
Dalam bidang korporasi, di
bawah payung Yayasan Unilever Indonesia, Unilever menjalankan tanggung jawab
sosial perusahaannya dalam bidang
1.
Program pemberdayaan masyarakat/UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam)
2.
Program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS)
3.
Program Lingkungan (Green and Clean)
Tiga pengujian dapat digunakan untuk
mengevaluasi pilihan strategi terbaik,
yakni :
1.
Goodness of Fit Test : Strategi yang baik harus
benar-benar cocok terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan
ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan eksternal perusahaan.
Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber
daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2.
Competitive Advantage Test : Strategi
yang baik harus mampu menigkatkan daya saing perusahaan.
3.
Performance Test : Strategi yang baik harus mampu
meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling
sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah meningkatkan
profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi
pasar dalam jangka panjang
LANDASAN TEORI
Sebagai sebuah perusahaan MNC, Unilever berbeda
dengan perusahaan MNC lainnyayang ada di Indonesia, Unilever memiliki
integritas yang tinggi dan keterbukaan dengan tetap menghargai dan menghormati
hak asasi manusia, menjaga keseimbangan para karyawan dan menghormati
kepentingan sah relasi perusahaannya serta memiliki pengabdian kepada
masyarakat. PT.Unilever adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha
memproduksi barang-barang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan konsumen
sehari-harinya. Unilever berpusat di London dan Rotterdam. Cabang-cabang
Unilever banyak tersebar diseluruh dunia dan beroprasi di 75 negara termasuk
Indonesia. Di Indonesia PT.Unilever Tbk berkantor pusat di Jakarta didirikan
pada tahun 1933, pada saat itu milik negara Belanda.
PT. Unilever Tbk didalam memproduksi produknya
dibagi kedalam tiga divisi, yaitu divisi home care and hygiene, personal care
dan foods and ice cream. Setiap divisi memusatkan perhatiannya pada
produk-produk tertentu. Dalam menjalankan bisnisnya, Unilever selalu
memperhatikan segala aspek kebutuhan masyarakat yang dipasarkan dengan
memberikan pemasaran produk yang dikeluarkan secara optimal. Konsep pemasaran
masal yang memproduksi satu jenis untuk semua pasar sudah banyak ditinggalkan.
Perkembangan tuntutan pasar dan persaingan memaksa produsen menciptakan
spesialisasi-spesialisasi demi menjaga dan mengembankan bisnis.
Pembahasan
Manajemen
sumber daya manusia yang dilakukan oleh PT Unilever yaitu dengan melakukan
kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan sumber daya manusia, agar ketiga pokok kegiatan tersebut berjalan
lancar perlu disiapkan sistem yang handal.
- Tahap
pengadaan mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi.
- Tahap penggunaan
perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi tugas
serta tanggung jawabnya.
- Tahapan
pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja di dalam perusahaan.
Salah satu
kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia. Unilever secara rutin
merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu diberikan
pelatihan mengenai sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai
bidang seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan
KESIMPULAN
Mengelola lingkungan hidup merupakan sebuah
kewajiban bagi setiap manusia, organisasi, maupun pemerintah. Pencapaian
Unilever membuktikan bahwa Sistem Manajemen Lingkungan tidak hanya membawa
perubahan terhadap lingkungan alam sekitar, tetapi juga terhadap perusahaan dan
menjadi motivasi bagi perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang serupa atau
bahkan lebih baik lagi.
BAB
3
Daftar
pustaka
Ardianthi, Cynthia
Amelia.2013.cara menulis artikel yang
baik dan benar tugas mata kuliah pengantar akuntansi (softskil).
http://baak.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar